Peringati Hari Pengayoman Ke-79, Petugas Rutan Kudus Bersih - Bersih Mushola

    Peringati Hari Pengayoman Ke-79, Petugas Rutan Kudus Bersih - Bersih Mushola
    Dok. Humas Rutan Kudus

    Kudus — Dalam rangka memperingati Hari Pengayoman ke-79, Petugas Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kudus (Rutan Kudus) mengadakan giat bersih-bersih mushola di sekitar area Rutan Kudus. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus mempererat hubungan antara Petugas Rutan dan Warga sekitar, Senin (5/8). 

    Mushola yang menjadi sasaran kegiatan bersih-bersih kali ini adalah Mushola Al-Hidayah, yang terletak tidak jauh dari Rutan Kudus. Para Petugas Rutan Kudus terlibat dalam kegiatan ini, dengan antusias membersihkan area dalam dan luar mushola.

    Kepala Rutan Kudus, Solichin, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Pengayoman ke-79 yang bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan dan solidaritas dengan masyarakat sekitar.

    "Kami ingin berbagi kebahagiaan dan memberikan manfaat nyata kepada masyarakat. Semoga kegiatan ini dapat mendorong semangat gotong royong dan menjaga kebersihan tempat ibadah, " kata Solichin.

    Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen untuk memperingati Hari Pengayoman, tetapi juga sebagai wujud nyata dari komitmen pegawai Rutan Kudus dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Dengan adanya giat bersih-bersih mushola ini, diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan kebersamaan yang lebih kuat antara Petugas Rutan dan Warga sekitar.

    kemenkumhamjateng kemenkumhamri
    David Fernanda Putra

    David Fernanda Putra

    Artikel Sebelumnya

    Pegawai Rutan Kudus Adakan Giat Bersih-Bersih...

    Artikel Berikutnya

    Jaga Kebersihan Mushola Dalam Rangka Peringati...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Petugas dan WBP Lapas Purwokerto Tanam Ubi Rambat 
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Tags